Baju Panjang Tradisional yang dikenakan Raja Arab Saudi saat bertemu Jokowi

Kenapa saat ini pakaian jubah laki atau baju arab pria banyak diminati kaum Ikhwan? Ada yang bilang Sunnah bisa menyempurnakan Ibadah. Tapi ada baiknya kita simak sama sama artikel tentang jubah panjang yang dikenakan Raja Arab Saudi.

baju jubah gamis pria

Jubah panjang yang selalu dikenakan Raja Arab ternyata bukan jubah biasa. Ada cerita dibalik jubah bernama bisht tersebut.
Bisht merupakan pakaian tradisional atau jubah panjang yang digunakan oleh kaum pria di Arab. Jubah ini biasanya dibuat dari benang wol atau sutera berwana putih, cream, coklat, atau hitam.
Awalnya bisht hanya digunakan pada saat musim dingin oleh kelompok Bedouins–suku pengembara yang ada di Jazirah Arab.
Berkembangnya zaman membuat penggunaan bisht berubah. Bisht bukan lagi menjadi pakaian wajib yang dikenakan saat musim dingin, melainkan sebuah pakaian ‘kebesaran’ yang dikenakan untuk menghadiri acara formal, seperti: festival, pernikahan atau hari raya idul fitri.

gamis pria lengan panjang dan lengan pendek

gamis pria lengan panjang dan lengan pendek

Dikutip dari Arab News, penggunaan bisht bisa menentukan strata sosial seorang pria di tengah masyarakat. Bisht biasanya hanya dikenakan oleh politisi, tokoh agama, atau pejabat di tanah Arab.
Untuk membuat jubah istimewa tersebut ternyata butuh keterampilan khusus. Tak sembarang penjahit bisa membuatnya.
Di Arab Saudi sendiri, seni menjahit bisht didapatkan dari generasi ke generasi secara turun temurun.
“Bisht pertama kali dijahit di Persia. Saudi mulai mengenal bisht saat vendor jubah itu datang ke sini saat haji atau umroh,” ujar Abu Salem, penjahit bisht, kepada Arab News (7/11/2012).

Sentuhan motif berwarna membuat tampilan bisht terlihat semakin mewah. Motif yang dijahit di bisht tersebut dikenal dengan nama zari.
Pada awal kemunculannya, ada tiga jenis warna zari yang biasa digunakan, yaitu: warna emas, silver dan benang sutera. Di awal tahun 90-an, bisht dikemas lebih modern dengan sentuhan warna warni, seperti: biru, abu-abu, dan merah marun.
“Bisht berwarna hitam dengan zari berwarna emas menjadi yang populer di sini. Tapi sejak tahun 90-an zari berwarna biru dan merah lebih disukai anak muda. Meski begitu, generasi tua tetap menyukai warna-warna seperti hitam, cream dan coklat,” kata Abu Salem.

baju jubah gamis pria lelaki

baju jubah gamis pria lelaki

Anda berminat membeli setelan gamis seperti gambar di atas, klik -> Grosir Gamis Pria

Bisht juga memiliki 3 model berbeda, yaitu: darbeyah, mekasar, dan tarkeeb.
Darbeyah merupakan model bisht yang paling tradisional karena masih menggunakan jahitan tangan dengan sentuhan motif zari asli. Sementara mekasar atau yang juga dikenal dengan nama gasbi, merupakan bisht dengan zari sutera yang dijahit di tepian kain.
“Kalau tarkeeb itu artinya pas. Sebenarnya tarkeeb ini merupakan model darbeyah dengan sentuhan zari berwarna emas yang dijahit di pinggir kain,” jelas Abu.
Raja Salman.

Saat ini hampir semua bisht diproduksi oleh mesin. Untuk membuat satu buah bisht dibutuhkan waktu sekitar 80 hingga 12 jam, tergantung model dan desainnya.
“Satu buah bisht biasanya dikerjakan oleh empat orang. Semakin rumit pastinya semakin lama waktu yang dibutuhkan,” ungkap Abu.
Harga satu buah bisht dibandrol cukup beragam, mulai dari 100 riyal atau sekitar Rp 350.000 hingga 20.000 riyal atau setara dengan Rp 70.000.000. The Royal Bisht merupakan jenis bisht yang paling mahal. Bisht tersebut biasanya dikenakan oleh politisi, pangeran, dan raja di Arab.
Cara pemakaian jubah ‘kebesaran’ pria Arab itu juga tergolong unik. Meski memiliki dua bolongan lengan, hanya bolongan tangan kanan yang digunakan, sementara tangan kiri dimasukkan ke dalam jubah.

jubah-laki-laki-js-21

jubah-laki-laki-js-21